HUBUNGI KAMI

Jual Paranet Murah
Paranet, Paranet Murah, Jual Paranet, Distributor Paranet, Produsen Paranet, Jaring Paranet, Jaring Hitam, Jaring Peneduh Tanaman, Jaring Peneduh Taman, Jaring Peneduh Kolam, Jaring Peneduh Kolam, Paranet 65%, Jaring Paranet 75%, Jaring Paranet 85%, Harga Paranet, Ukuran Paranet, Paranet Roll.

Hubungi Kami
• Phone: 031- 8830487
• SMS/WA/Call: 0852.3392.5564 | 0877.0282.1277 | 0812.3258.4950 | Whatsapp
• Email: limcorporation2009@gmail.com

Ingin Hasil Budidaya Cabai Melimpah? Begini Caranya!


Cabe merah keriting tanaman ini berasal dari benua Amerika yang beriklim tropis dan subtropis. Merupakan salah satu komoditas pertanian paling atraktif. Pada saat tertentu, harganya bisa naik berlipat-lipat dalam momen lain bisa turun hingga tak berharga. Hal tersebut membuat budidaya cabe merah menjadi tantangan tersendiri bagi para petani. Disamping tidak terduganya harga, budidaya cabe juga cukup rentan dengan cuaca dan serangan hama. Untuk meminimalkan semua resiko gagalnya panen, biaya untuk budidaya cabe bisa dikatakan cukup tinggi.

Di Indonesia kondisi iklim sangat cocok untuk budidaya cabe dimana matahari bersinar penuh. Tanaman cabe juga bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah hingga ketinggian 1400 meter dpl. Cabe juga dapat tumbuh pada dataran tinggi namun produksinya tidak maksimal. Suhu optimal yang baik untuk pertumbuhan cabe merah antara 24-28 derajat Celcius. Pada suhu yang terlalu dingin dibawah 15 atau panas diatas 32 derajat Celcius pertumbuhan cabe akan terganggu. Cabe dapat tumbuh pada musim kemarau asalkan mendapatkan pengairan yang cukup untuk cabe.

1. Pemilihan Benih Cabe Merah

Cabe memiliki ratusan varietas dari lokal hingga hibrida, Setiap varietas tersebut memiliki ke khasan tumbuh sendiri-sendiri. Pemilihan benih cabe juga dapat disesuaikan dengan kondisi dan situasi pada lahan. Benih untuk budidaya cabe dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu membeli di toko benih atau membenihkan sendiri. Untuk pemilihan benih cabe hibrida sebaiknya dibeli dari industri benih terpercaya yang menerapkan teknologi pemuliaan moderen. Sedangkan benih cabe lokal bisa didapatkan dari sesama petani atau menyeleksi sendiri dari hasil panen terdahulu dengan konsisi yang baik dan tidak terserang hama.

2. Penyemaian dan Pembibitan

Metode penyemaian untuk budidaya cabe sebaiknya menggunakan pot atau polybag . dikarenakan benih cabe relatif mahal terutama jenis hibrida yang memiliki harga sangat mahal. Apabila disemai dengan ditabur pada lahan, dikhawatirkan banyak biji yang tumbuh berhimpit sehingga tidak semua tanaman bisa tumbuh dengan baik. untuk media tanam cabe siapkan campuran tanah, arang sekam dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1.

Langkah selanjutnya buat naungan untuk tempat penyemaian bibit dan untuk menghindari terik matahari dan air hujan. Apabila ingin lebih maksimal anda juga dapat menggunakan jaring pelindung untuk mengurangi resiko hama atau serangga. lalu susun pot atau polybag yang telah diisi media semai dalam naungan tersebut. Rendam biji cabe menggunakan air hangat selama kurang lebih 3 jam. Buang biji yang mengapung lalu ambil biji yang tenggelam dan masukkan setiap biji cabe kedalam pot atau polybag sedalam 0,5 cm lalu tutup dengan kompos halus dan jangan lupa untuk menyiram air secukupnya.

Penyiraman bibit dapat dilakukan pada pagi dan sore hari. Cara menyiramnya dengan menutup permukaan polybag dengan kertas koran lalu siram hingga basah. Kertas koran dapat dibuka setelah biji tumbuh setelah 3 hari masa tanam. Selanjutnya siram secara rutin pada pagi dan sore hari serta selalu awasi pertumbuhan bibit. Bibit cabe merah siap untuk dipindahkan setelah 20-24 hari disemaikan atau setelah tumbuh 3-5 helai daun. Lebihkan 10% dari kebutuhan bibit.

3. Pengolahan Tanah

Lahan tanam yang baik untuk budidaya cabe merah adalah tanah yang gembur dan memiliki porosotas yang baik.  Cangkul atau bajak lahan sedalam 20-40 cm untuk menggemburkan lahan sebelum cabe merah ditanam. Bersihkan dari batu atau kerikil dan rumput liar atau gulma. Lalu buat bedengan dengan diameter lebar satu meter tinggi 30-40 cm dan jarak antar bedengan 60 cm. Panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan tanam, Untuk memudahkan pemeliharaan panjang bedengan maksimal 15 meter. Buat saluran untuk drainase yang lebih baik karena tanaman cabe merah tidak tahan terhadap genangan air.
 
Budidaya cabe merah mengharuskan tanah memiliki tingkat keasaman 6-7 pH. Apabila nilai pH tanah terlalu rendah daun tanaman cabe merah akan terlihat pucat dan mudah terserang virus. Untuk menurunkan tingkat keasaman pada tanah gunakan kapur pertanian atau dolomit sebanyak 2-4 ton/ha. Pemberian kapur atau dolomit dilakukan pada saat pembajakan atau saat pembuatan bedengan.

Campuran pupuk organik bisa berupa kompos atau pupuk kandang pada setiap bedengan secara merata pada lahan tanam cabe. Pemberian pupuk organik untuk budidaya cabe merah adalah 20 ton per hektar dan tambahkan juga urea 350 kg/ha dan KCl 200kg/ha. Bedengan sebaiknya ditutup dengan menggunakan mulsa plastik perak hitam. Penggunaan mulsa plastik bermanfaat untuk mempertahankan kelembaban, menekan erosi, mengendalikan gulma dan menjaga kebersihan kebun tapi juga membutuhkan biayah yang lebih.

Buat lubang tanam pada lahan yang akan ditanami bibit sebanyak dua baris dalam setiap bedengan dengan jarak 60-70 cm. Lubang tanam dengan bentuk zig zag memiliki keunggulan untuk mengatur sirkulasi angin dan pembagian cahaya matahari lebih baik. Untuk kedalaman lubang tanam kurang lebih bersisar 10 cm.


4. Penanaman Bibit Cabe Merah

Pemindahan bibit cabe merah dari pot atau polybag persemaian dilakukan setelah umur bibit sekitar 3 minggu atau bibit memiliki 3-5 helai daun permanen. Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan sore hari untuk menghindari stress dan usahakan dilakukan serentak dalam satu hari. Cara menanamnya adalah dengan membuka atau menyobek polybag dengan hati-hati. Kemudian masukkan bibit cabe merah beserta media tanamnya kedalam lubang tanam yang sudah disiapkan dan jaga agar media semai jangan sampai terpecah. Kemudian siram tanaman demgam air secukupnya untuk mempertahankan kelembaban tanaman.

5. Pemeliharaan dan Perawatan

Penyiraman diperlukan pada saat musim kering dengan menggunakan gembor atau dengan penggenangan. Penyiraman pada tanaman yang belum terlalu kuat penting untuk diperhatikan agar tidak merusak tanaman. Penggenangan juga bisa dilakukan dua minggu sekali. Pemeriksaan tanaman pada usia satu sampai dua minggu pertama untuk melakukan penyulaman tanaman apabila ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya abnormal segera cabut dan gantikan dengan bibit yang baru untuk menghindari kerusakan pada tanaman lain.

Pada budidaya cabe dipeerlukanpemasangan ajir (tongkat bambu) untuk menopang tanaman berdiri dengan tegak. Tancapkan ajir dengan jarak mnimal 4-6 cm dari batang tanaman. Pemasangan ajir dilakukan pada hari ke-7 sejak bibit dipindahkan dikarenakan apabila tanaman terlalu besar dikhawatirkan saat ajir ditancapkan akan melukai akar tanaman. Pengikatan tanaman pada ajir dilakukan setelah tanaman tumbuh dan berumur diatas satu bulan setelah masa tanam.


Pemotongan tunas dilakuan setelah 3 minggu masa tanam pada dataran rendah dan 1 bulan untuk dataran tinggi. Potong tunas yang tumbuh pada ketiak daun dengan gunting atau menggunakan tangan yang bersih. Pemotongan atau perempalan ini dilakukan sampai terbentuk cabang utama ditandai kemunculan bunga pertama atau kedua.

Pemupukan susulan dapat dilakukan setiap dua minggu sekali dan minimal 8 kali sampai panen terakhir. Pemupukan susulan dilakukan dengan pemberian pupuk pada setiap lubang tanam, Penggunaan pupuk organik cair lebih mudah dilakukan dengan cara menyiramkan 100 ml larutan pupuk yang telah diencerkan pada setiap tanaman. Penyiangan pada gulma dilakukan bila diperlukan saja. Pengendalian hama dan penyakit dalam budidaya cabe cukup berpengaruh dan perlu perhatian lebih.

6. Pemanenan Budidaya Cabe


Budidaya cabe merah mulai bisa dipanen setelah berumur 75-85 hari setelah tanam dapat juga dilihat dari warna cabe. Proses pemanenan dilakukan dalam beberapa kali tergantung juga dengan jenis varietas, teknik budidaya dan kondisi lahan.

Pemanenan dapat dilakukan setiap 2-5 hari sekali juga disesuaikan dengan kondisi kematangan buah dan pasar. Buah cabe sebaiknya dipetik sekaligus dengan tangkainya untuk memperpanjang umur simpan dan agar  tidak cepat membusuk. Buah yang telah siap dipetik adalah yang berwarna oranye hingga merah. Produktivitas budidaya cabe merah biasanya mencapai 11-14 ton per hektar, tergantung dari varietas dan teknik pembudidayaannya.

Sekian pembahasan tentang cara budidaya tanaman cabe semoga informasi diatas dapat bermanfaat dan bisa membantu kalian untuk budidaya cabe dan jangan lupa share artikel ini agar semua orang dapat melihat informasi budidaya cabe. terima Kasih

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ingin Hasil Budidaya Cabai Melimpah? Begini Caranya!"

Posting Komentar