3 Tata Cara Memperbanyak Bunga Melati

Bagaimana cara memperbanyak bunga melati? Melati adalah tanaman bunga yang termasuk dalam famili Oleaceae di genus Jasminum. Pohonnya berupa perdu yang memiliki batang tegak dan dapat hidup menahun. Keindahan melati tidak hanya pada bentuknya, melainkan aromanya yang khas dan semerbak. Di beberapa daerah, melati kerap pula dinamakan sebagai menuh, meulu, riwat, menyuru, melur, maduru, mundu, manyora, dan malete.

Secara garis besar, tanaman melati mudah sekali dipelihara. Anda bahkan bisa memakai pot atau polybag sebagai tempat penanaman yang ideal. Sedangkan untuk cara perbanyakannya, tanaman melati bisa dikembangbiakkan melalui mekanisme setek batang, cangkok, dan rundukan. Tidak ada perbedaan yang berarti dari bibit melati yang dihasilkan oleh masing-masing teknik perbanyakan ini.

Teknik 1 : Setek Batang

Kebanyakan orang memperbanyak tanaman melati menggunakan stek batang karena langkah-langkah pengerjaannya sangat sederhana. Mulailah dengan memilih tanaman indukan yang mempunya umur yang cukup, pernah menghasilkan bunga, batangnya kokoh, dan kondisinya sehat. Potong bagian ujung batang tanaman yang terpilih menggunakan pisau dengan teknik pemotongan serong. Usahakan panjang batang tersebut mencapai 14-25 cm dan mempunyai mata tunas sebanyak 3-5 buah.

Baca Juga : Beginilah Cara Budidaya Lada Perdu

Pangkas sebagian daun melati yang ada di posisi bawah untuk mengurangi penguapan. Kemudian oleskanlah Rootone F ke bagian bawah/ujung pangkal batang tanaman untuk merangsang pertumbuhan akar. Barulah kemudian batang tadi bisa ditanamkan ke dalam media tanam yang telah dipersiapkan. Disarankan untuk meletakkan bakal tanaman ini di tempat yang teduh sampai ia mampu tumbuh subur.

Teknik 2 : Cangkok

Walaupun prosesnya lebih rumit, potensi keberhasilan cangkok lebih tinggi daripada setek. Proses ini sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan sehingga diharapkan air hujan mampu menjaga kelembaban tanaman dengan baik. Sebelumnya Anda perlu menyiapkan alat-alat yang terdiri dari plastik, tali, pisau, dan media tanam. Pada dasarnya, proses pencangkokan melati sama seperti tanaman-tanaman yang lainnya.

Batang melati yang akan dicangkok harus memiliki diameter sekitar 0,5-1 cm, pernah berbunga, dan kondisinya sehat. Kemudian gunakan pisau untuk menyayat kulit batang terpilih selebar 5 cm. Jangan lupa untuk membersihkan getah dan lapisan lendir yang terdapat pada permukaan batang hasil sayatan tadi. Caranya keriklah permukaan bekas sayatan ini memakai pisau, lalu keringkan selama 24 jam.

Keesokan harinya, Anda bisa membungkus sayatan menggunakan plastik yang telah berisi media tanam. Adapun media penanaman yang dipakai terdiri atas tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Setelah itu, ikatlah plastik tersebut menggunakan tali rafia yang kuat. Rawatlah cangkokkan tersebut dengan jalan menyiramnya secara berkala untuk mempertahankan kondisi kelembaban medium cangkok. Anda bisa memotong batang cangkok dari tanaman induknya apabila batang tersebut sudah mempunyai rambut-rambut akar yang cukup banyak.

Teknik 3 : Rundukan

Rundukan merupakan teknik perbanyakan tanaman melati secara vegetatif yang dilakukan dengan merundukkan atau membengkokkan sedikit batang dengan mengeratnya ke dalam tanah. Tujuannya yaitu untuk merangsang terbentuknya bagian akar/tunas sebelum bibit dipisahkan dari tanaman indukan. Setelah batang tersebut ditimbun memakai lapisan tanah tipis, Anda harus memeliharanya secara intensif khususnya penyiraman.

Jangan Lewatkan : Cara Budidaya ' Emas Hijau' (Vanili) Yang Menguntungkan

Disarankan pilihlah cabang tanaman melati yang berukuran cukup panjang dan letaknya dekat dengan permukaan tanah. Periksa sekali lagi kelayakan cabang tersebut untuk dibuat menjadi bibit, di antaranya cabang harus cukup umur dan kondisinya sehat. Lebih baik pilih cabang yang pernah menghasilkan bunga sehingga bibit yang dihasilkannya pun akan cepat berbunga. Pemisahan cabang ini dari tanaman indukan bisa dilakukan ketika mata pada setiap ruas tanaman sudah tumbuh dan tunas-tunas baru tersebut pun telah mempunyai akar.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: