Rahasia Sukses Budidaya Ikan Belanak di Tambak Air Payau
Ikan belanak (Mugil spp.) merupakan salah satu jenis ikan air payau yang sering ditemukan di muara sungai, tambak, hingga perairan pantai dangkal. Meski keberadaannya cukup melimpah, budidaya ikan belanak masih jarang dilakukan secara intensif dibandingkan dengan bandeng, kakap, atau kerapu. Padahal, belanak memiliki nilai ekonomi yang baik dan dapat menjadi peluang usaha perikanan yang menjanjikan.
Dengan tekstur daging yang gurih dan kandungan gizi yang tinggi, ikan belanak digemari oleh banyak konsumen. Selain itu, ikan ini juga memiliki daya tahan tubuh cukup kuat terhadap perubahan salinitas, sehingga sangat cocok dibudidayakan di lahan tambak atau keramba perairan payau.
Baca Juga:
- Tanaman Butterwort Pesona Bunga Ungu yang Memangsa Serangga
- Kenali Triticale, Hasil Persilangan Gandum dan Rye yang Serbaguna
- Paranet, Jaring Ajaib Penyelamat Tanaman di Musim Kemarau
Persiapan Lahan dan Kolam Budidaya
Langkah pertama dalam budidaya ikan belanak adalah menyiapkan lahan yang sesuai. Jenis lahan yang ideal adalah tambak dengan tanah berlumpur dan akses air payau yang stabil. Tambak perlu dikeringkan terlebih dahulu selama 5–7 hari untuk mematikan hama dan organisme pengganggu. Setelah itu, dasar tambak diratakan, diberi kapur dolomit untuk menetralkan pH, dan dipupuk dengan pupuk organik agar plankton alami tumbuh sebagai pakan alami ikan.
Air kemudian dimasukkan secara bertahap hingga mencapai kedalaman 80–100 cm. Pastikan kualitas air memiliki salinitas antara 5–25 ppt, suhu 25–30°C, dan kadar oksigen terlarut di atas 4 ppm. Kualitas air menjadi faktor penting untuk keberhasilan budidaya ikan belanak.
Pemilihan dan Penebaran Benih
Benih ikan belanak biasanya diperoleh dari hasil tangkapan alam, meski kini beberapa pembenihan mulai mengembangkan teknologi pemijahan buatan. Pilih benih dengan ukuran seragam, aktif bergerak, dan tidak cacat.
Sebelum ditebar, lakukan aklimatisasi dengan cara mengapungkan wadah benih di atas tambak agar suhu air benih menyesuaikan dengan lingkungan. Penebaran sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari stres pada ikan. Padat tebar ideal berkisar antara 5.000–10.000 ekor per hektar, tergantung dari sistem pemeliharaan dan ketersediaan pakan alami.
Pakan dan Nutrisi
Ikan belanak dikenal sebagai ikan herbivora-omnivora. Di alam, belanak memakan lumut, plankton, serta sisa-sisa bahan organik di dasar perairan. Dalam sistem budidaya, kebutuhan pakannya bisa dipenuhi dengan pakan alami hasil pemupukan tambak, ditambah dedak halus atau pelet dengan kandungan protein 20–25%.
Pemberian pakan buatan dilakukan secara teratur, dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Jumlah pakan disesuaikan dengan umur ikan dan kepadatan populasi. Kombinasi pakan alami dan tambahan pakan buatan akan mempercepat pertumbuhan belanak sekaligus menjaga kualitas air tetap stabil.
Perawatan dan Pengelolaan Tambak
Perawatan rutin meliputi pengontrolan kualitas air, pengaturan ketinggian air, serta pengelolaan hama dan penyakit. Lakukan pergantian air sebagian secara berkala untuk menjaga kejernihan dan kandungan oksigen.
Penyakit pada ikan belanak relatif jarang jika kualitas air terjaga. Namun, bila ada tanda-tanda ikan berenang lemah atau muncul bercak putih pada tubuh, segera lakukan perbaikan kualitas air dan konsultasi dengan tenaga ahli perikanan.
Selain itu, keberadaan gulma air perlu dikendalikan karena dapat mengurangi oksigen terlarut. Bersihkan tambak dari gulma secara manual atau dengan cara menurunkan permukaan air sementara.
Masa Pemeliharaan dan Panen
Ikan belanak dapat dipanen setelah berumur 5–7 bulan, tergantung ukuran benih dan pemberian pakan. Bobot ideal panen biasanya mencapai 200–300 gram per ekor. Panen dilakukan dengan cara mengurangi air tambak secara perlahan, kemudian menangkap ikan menggunakan jaring atau serok.
Setelah panen, ikan belanak dapat dijual dalam keadaan segar atau diolah menjadi produk bernilai tambah seperti ikan asap, ikan asin, hingga olahan kuliner khas. Nilai jualnya cukup baik, terutama di pasar lokal yang menyukai ikan segar berkualitas.
Potensi Bisnis Ikan Belanak
Meski belum sepopuler bandeng atau kakap, ikan belanak memiliki potensi besar sebagai komoditas air payau yang bernilai ekonomis. Permintaan pasar lokal cukup stabil, bahkan di beberapa daerah belanak menjadi bahan utama masakan tradisional.
Budidaya ikan belanak juga relatif lebih mudah dan murah dibandingkan beberapa jenis ikan air payau lainnya. Dengan perawatan sederhana, hasil panen belanak bisa memberikan keuntungan yang menjanjikan, terutama bila dilakukan dalam skala besar.
Budidaya ikan belanak di air payau adalah peluang usaha yang jarang dilirik, tetapi menyimpan potensi besar. Dengan persiapan tambak yang baik, pemilihan benih unggul, pemberian pakan seimbang, dan pengelolaan air yang teratur, ikan belanak dapat tumbuh optimal dan menghasilkan panen melimpah.
Jika dikelola dengan serius, budidaya belanak bisa menjadi sumber pendapatan alternatif yang berkelanjutan sekaligus mendukung diversifikasi komoditas perikanan di Indonesia.
0 Response to "Rahasia Sukses Budidaya Ikan Belanak di Tambak Air Payau"
Posting Komentar